CERBUNG(2)
Bagus!
Sekarang Sylla mengusir Amy. Bodohnya
lagi ia mau saja diperlakukan seperti itu. Aku bukannya tidak merasa kasihan,
tapi aku lebih kesal mengapa ada orang yang terlalu baik dan bodoh yang
merelakan dirinya dihina dan diperlakukan semena-mena!? Dan aku bukan termasuk
orang seperti itu. Aku tidak akan membiarkan siapapun melakukannya padaku!
Terutama Sylla!
Akhirnya aku berdiri, menarik Amy duduk
denganku.
“ah, serasi sekali! Dua orang pecundang
yang akrab!” Sylla berceloteh. Aku diam.
“ada apa Mille? Kehabisan kata-kata?” ia
melambai-lambaikan tangan didepan wajahku. Aku akan mematahkan lehernya!
“kurasa ibumu tidak cukup pandai
mengajarimu bicara! Oh astaga... aku lupa beliau itu cacat ya...
hahahahahahaaa!!!”
DZIINGG!
Aku meninju wajahnya. Sungguh aku
meninju wajahnya!
Darah segar keluar dari ujung bibir dan
hidungnya. Ia menangis. Dan aku yakin pukulanku terasa sakit.
“jika kau berkata seperti itu lagi, kau
yang akan ku buat cacat hingga mati!”
kata-kataku memang kasar. Tapi, bagiku itu tidak sebanding dengan ia
menghina ibuku!